Welcome

WELCOME TO GUSADE FREDDY KREASI BLOGSPOT


Laman ini saya manfaatkan sebagai ajang "unjuk seni" yaitu, salah satu cara saya untuk menunjukkan apresiasi terhadap kesenian, terutama aktivitas berkesenian di Bali. Sebagai manusia biasa, saya merasa bahwa saya tidak mungkin melepaskan diri dari seni. Saya tidak menyangka tiba-tiba timbul dorongan untuk melukis, sekali waktu timbul keinginan untuk membuat ukiran, patung, Pada kesempatan yang lain saya ingin bermain musik atau membaca karya sastra. Semua itu saya lakukan karena semata-mata tidak ingin membendung desakan yang datang dari dalam diri saya. Semua desakan itu saya biarkan mengalir hingga melahirkan karya. Saya tidak terlalu memikirkan nilai karya. Karena penilaian datangnya dari luar bukan dari diri saya sendiri. Karya yang sudah ada saya kumpulkan, saya ingin membagi apresiasi pada Anda sambil saya terus berkarya selama masih ada dorongan nurani seni pada diri saya.

16.9.10

PANGRUPAK

Seluas  tanah yang segera menjelma  kota
mengerang  pangrupak  di timbunan waktu
tangan siapa mengeras dalam tahta kayu ?
gagangnya membekas tangan kata

Seluas tanah yang segera menjelma peradaban
Tertimbun garis aksara di ladang persemadian
Tanganmukah yang akan menggapai
    Lalu mencuci  di setiap kesempatan kelu?
Memintal sejarah jadikan  permadani jalan rasa

Dirajut pada lontar, daun tumbuh di pagi pertama
Pikiran merekah dan jiwa bercumbu dengan  dewi kata
Kemudian  pengrupak menggores jelas menjadi arah

Ini setelahnya, mengapa hanya menjadi tonggak tulang
Hanya daging dibalut kulit
                Jiwa entah ke mana
            Kemanusiaan entah apa
        harkat ada di tumpukan mimpi-mimpi
Pangrupak mengkarat
    Sekarat dielus anak cucu

    
                                                      Ida Bagus Darmasuta, 2007
KATARSIS API 

Jasad di pembaringan api  ditangisi luka sendiri
Sebentar lagi menjadi pertiwi,
Menjadi apah,
menjadi teja,
menjadi bayu,
membumbung akasa
gigitan api sejengkal-sejengkal mengingatkan karma
sakitnya sejak bermula kelahiran
sudah berapa peristiwa diputuskan
        ada yang teringat
        tapi cenderung murung digulung mendung
inilah sejarah yang dipatri sendiri
kembali ke api
    katarsis api
agar semua bersih mencari tempat  sembunyi


                                                  

                                                                      Ida Bagus Darmasuta 2007