PROSESI OMBAK
Prosesi ombak
bocah bocah iringi para pitara
menyisir pantai
kaki di pasir, kakiku
tangan ke air, tanganmu
senantiasa tak pernah jelas batas air dengan pantai
seperti tak pernah sekalipun sama wajud ombak rayapi pasir
laut misteri
misteri lautkan pitara ke dasar samudra
ibu pernah ingatkan aku “ Jangan mempermainkan ombak!”
karena dia bisa murka dan menyeretmu
hingga ke palung biru
jangan permainkan gelombang yang hampiri pantai
karena dia sedang menyeka peluh bumi
urusan ombak belum usai
maka selalu gentayangan
di pasir waktu
Prosesi pantai
Aku antarkan ibuku
ke gelombang tertinggi pantai Seseh
kali ini urusan ibu sudah usai
merangkai sesaji daun beringin bagi dirinya
Aku berjanji suatu hari nanti akan kutimba wajahmu
dengan tali beringin yang tersisa
kureka menjadi wajah anak-anakku
Ida Bagus Darmasuta, 2007
Welcome
Laman ini saya manfaatkan sebagai ajang "unjuk seni" yaitu, salah satu cara saya untuk menunjukkan apresiasi terhadap kesenian, terutama aktivitas berkesenian di Bali. Sebagai manusia biasa, saya merasa bahwa saya tidak mungkin melepaskan diri dari seni. Saya tidak menyangka tiba-tiba timbul dorongan untuk melukis, sekali waktu timbul keinginan untuk membuat ukiran, patung, Pada kesempatan yang lain saya ingin bermain musik atau membaca karya sastra. Semua itu saya lakukan karena semata-mata tidak ingin membendung desakan yang datang dari dalam diri saya. Semua desakan itu saya biarkan mengalir hingga melahirkan karya. Saya tidak terlalu memikirkan nilai karya. Karena penilaian datangnya dari luar bukan dari diri saya sendiri. Karya yang sudah ada saya kumpulkan, saya ingin membagi apresiasi pada Anda sambil saya terus berkarya selama masih ada dorongan nurani seni pada diri saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar