TEROMPET
baru saja tahun berganti
masih sisa bau mesiu
aroma bir di bibir
suara terompet jadi parau
sesudah lewati waktu
terompet kemarin hilang suara hari ini
kesadaran pertama di tahun ini
adalah tarot dan garis nasib
keberuntungan sembilan di tangan
kesadaran terompet
mengundang angin binasa
rontokkan tempat-tempat tersuci
kapalmu hilang di lidah puting beliung
semakin jelas
angin malas berkabar
di hutan pesawatku berteduh?
entah tersungkur dipeluk laut
tahun berlalu
terompet kapal bertalu-talu
pesawatku menderu
lalu sendu
ternyata tangis mengintip
dari celah suara
pada setiap gelak yang terlalu pekak di telinga
sungguh sulit jelaskan asal air mata
Ida Bagus Darmasuta, 2008
Welcome
Laman ini saya manfaatkan sebagai ajang "unjuk seni" yaitu, salah satu cara saya untuk menunjukkan apresiasi terhadap kesenian, terutama aktivitas berkesenian di Bali. Sebagai manusia biasa, saya merasa bahwa saya tidak mungkin melepaskan diri dari seni. Saya tidak menyangka tiba-tiba timbul dorongan untuk melukis, sekali waktu timbul keinginan untuk membuat ukiran, patung, Pada kesempatan yang lain saya ingin bermain musik atau membaca karya sastra. Semua itu saya lakukan karena semata-mata tidak ingin membendung desakan yang datang dari dalam diri saya. Semua desakan itu saya biarkan mengalir hingga melahirkan karya. Saya tidak terlalu memikirkan nilai karya. Karena penilaian datangnya dari luar bukan dari diri saya sendiri. Karya yang sudah ada saya kumpulkan, saya ingin membagi apresiasi pada Anda sambil saya terus berkarya selama masih ada dorongan nurani seni pada diri saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar